Bekasi - Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) hari ini, Minggu 19 September 2010 tetap berniat melakukan ibadah di tempat yang saat ini masih disengketakan.
Menurut Rumadi, Koordinator Program Wahid Institute, hari ini para Jemaat HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi berniat melakukan rutinitas ibadah mereka di Gereja HKBP yang beralamat di Jalan Puyu Raya No 14 RW 15, Perumahan PTI, Kelurahan/Kecamatan Mustika Jaya yang saat ini disegel pemerintah Kota Bekasi.
"Betul, mereka berniat melakukan ibadah di tempat tersebut," kata dia saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Minggu.
Rumadi mengakui, hal tersebut tetap dilakukan Jemaat HKBP karena hari Minggu memang merupakan waktu atau rutinitas mereka beribadah. "Jadi, tidak ada yang boleh melarang mereka beribadah," ujarnya.
Dia menambahkan, mestinya pihak pemerintah daerah maupun kepolisian melindungi warga yang akan melakukan ibadah dan tidak melakukan pelarangan.
Namun, Rumadi mengaku tempat yang akan dijadikan tempat ibadah Jemaat HKBP tersebut saat ini masih disengketakan, terutama dalam hal perizinan. "Tapi, masa gara-gara itu orang yang ingin beribadah dilarang," tuturnya.
Mestinya, dia melanjutkan, bila pemerintah daerah dan kepolisian peduli dan tidak mampu melindungi Jemaat HKBP yang hari ini akan beribadah, segera dicarikan tempat alternatif agar rutinitas mereka tidak terkendala.
Menurut Rumadi, Koordinator Program Wahid Institute, hari ini para Jemaat HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi berniat melakukan rutinitas ibadah mereka di Gereja HKBP yang beralamat di Jalan Puyu Raya No 14 RW 15, Perumahan PTI, Kelurahan/Kecamatan Mustika Jaya yang saat ini disegel pemerintah Kota Bekasi.
"Betul, mereka berniat melakukan ibadah di tempat tersebut," kata dia saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Minggu.
Rumadi mengakui, hal tersebut tetap dilakukan Jemaat HKBP karena hari Minggu memang merupakan waktu atau rutinitas mereka beribadah. "Jadi, tidak ada yang boleh melarang mereka beribadah," ujarnya.
Dia menambahkan, mestinya pihak pemerintah daerah maupun kepolisian melindungi warga yang akan melakukan ibadah dan tidak melakukan pelarangan.
Namun, Rumadi mengaku tempat yang akan dijadikan tempat ibadah Jemaat HKBP tersebut saat ini masih disengketakan, terutama dalam hal perizinan. "Tapi, masa gara-gara itu orang yang ingin beribadah dilarang," tuturnya.
Mestinya, dia melanjutkan, bila pemerintah daerah dan kepolisian peduli dan tidak mampu melindungi Jemaat HKBP yang hari ini akan beribadah, segera dicarikan tempat alternatif agar rutinitas mereka tidak terkendala.
Seperti diberitakan sepekan sebelumnya, Majelis HKBP Pondok Timur Indah, Hasian Lumbantoruan Sihombing, ditusuk orang tak dikenal saat berjalan menuju gereja, Minggu 12 September pukul 08.50 WIB. Hasian mengalami luka tusuk di bagian perut. Korban lain, Pendeta Luspida Simanjuntak mengalami luka pukulan di kepala. (hs)
