Kepala Dinkes Kota Bekasi Anne Nur Chandrani Handayani mengatakan, 30 persen bayi dan balita yang belum divaksin itu setara jumlahnya dengan 89.000 jiwa. Ada pun sasaran imunisasi polio sebanyak 158.450 bayi berumur 0-8 bulan. Sementara 138.594 balita berusia 9-59 bulan menjadi sasaran imunisasi campak.
"Harapan kami seratus persen bayi dan balita di Kota Bekasi mendapat vaksin campak dan polio. Makanya kami lakukan penyisiran di sisa waktu lima hari ini," ucap Anne usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Bekasi, Senin (14/11).
Penyisiran yang dimaksudnya berupa upaya jemput bola yang dilakukan petugas dari Dinkes dan puskesmas di masing-masing wilayah. Petugas akan mendatangi satu per satu rumah bayi dan balita yang belum berpartisipasi aktif dengan mendatangi posyandu sebelumnya.
Terhadap bayi dan balita tersebut akan diberikan vaksin di rumahnya masing-masing. Dengan kehadiran langsung petugas ke rumah-rumah mereka, diharapkan tidak ada bayi dan balita yang terlewat divaksin.
Menurut Anne, 30 persen bayi dan balita yang belum divaksin tersebut tidak berarti orang tuanya enggan anaknya diimunisasi. Alasannya bisa jadi karena yang bersangkutan berhalangan saat jadwal imunisasi di posyandu lingkungannya. Bisa juga karena kondisi bayi dan balitanya sedang tidak sehat saat akan diimunisasi. "Sebab imunisasi hanya diberikan pada bayi dan balita yang kondisi tubuhnya sedang bagus. Kalau yang sakit memang tidak disarankan diimunisasi," ucapnya.