Bekasi - Polisi menembak mati seorang begal sepeda motor bersenjata api karena
melawan ketika ditangkap. Tersangka yang berinisial AS, 34 tahun,
tersebut kerap beraksi di kawasan Cikarang. Selain AS, polisi meringkus
tiga rekannya, yaitu DM, 29 tahun, CS (33), dan IH (21). “Mereka
terpaksa dilumpuhkan dengan ditembak kakinya,” kata Wakil Kepala Satuan
Reskrim Polres Kabupaten Bekasi, Ajun Komisaris Suwardi, belum lama ini.
Menurut Suwardi, komplotan itu mengincar kendaraan beroda dua yang
diparkir di halaman rumah atau di pinggir jalan. “Setiap beraksi mereka
membawa senjata api rakitan untuk menakuti korban,” ujarnya. Tersangka
AS sudah beberapa bulan terakhir menjadi buruan polisi. Jejaknya
terendus ketika akan menjual sepeda motor curian di Karawang, Jawa
Barat.
Ketika menyadari sedang diincar polisi, AS melarikan diri sambil
mengeluarkan senjata api. Saat itulah polisi melepaskan tembakan dan
mengenai punggungnya. Dari tangan tersangka disita barang bukti berupa
dua kunci “T” berikut 11 anak kunci, sepucuk senjata api rakitan beserta
enam peluru, lima telepon seluler, dan dua unit sepeda motor jenis
Honda Beat.
Dalam dua bulan terakhir, Kepolisian Resor Kabupaten Bekasi telah menembak mati tiga begal sepeda motor. “Semua pelaku berasal dari Lampung,” kata Suwardi. Saat menjalankan kejahatan, kata dia, mereka tidak kenal belas kasihan. Bahkan jika korban melawan, mereka tidak segan-segan menghabisi nyawanya.
Dalam dua bulan terakhir, Kepolisian Resor Kabupaten Bekasi telah menembak mati tiga begal sepeda motor. “Semua pelaku berasal dari Lampung,” kata Suwardi. Saat menjalankan kejahatan, kata dia, mereka tidak kenal belas kasihan. Bahkan jika korban melawan, mereka tidak segan-segan menghabisi nyawanya.
Adapun tersangka yang ditahan saat ini berjumlah 10 orang. Selain
dari kelompok Lampung, mereka ada yang berasal dari Bekasi dan Karawang.
“Kalau kelompok Lampung cirinya selalu membawa senjata api,” kata
Suwardi. Sedangkan untuk kelompok lokal biasanya membekali diri dengan
senjata tajam. “Kalau kepergok, mereka lebih suka kabur daripada
melawan,” ujar Suwardi.
Penulis: ADI WARSONO
Sumber:Tempo