» » » Hujan Satu Jam, Bekasi Kebanjiran

Hujan Satu Jam, Bekasi Kebanjiran

Penulis By on Wednesday, September 22, 2010 | No comments



Bekasi - Sejumlah ruas jalan dan wilayah perumahan di Kota Bekasi kembali tergenang air setelah diguyur hujan sekitar satu jam, Selasa (21/9). Ketinggian air di beberapa wilayah berkisar antara 10 hingga 50 cm.

Berdasarkan pantauan "PRLM", sejumlah wilayah yang tergenang air adalah wilayah yang sudah menjadi langganan banjir saat hujan. Salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang kurang berfungsi. Selain itu, sebagian besar wilayah Kota Bekasi merupakan wilayah yang rendah sehingga selalu terendam ketika hujan. Belum lagi, sebagian besar perumahan di Kota Bekasi berdiri di atas lahan bekas rawa atau persawahan sehingga selalu menjadi langganan banjir.

Selain itu, genangan air juga membuat aspal jalan rusak. Bahkan, saat air menggenang kondisi jalan menjadi sangat membahayakan. Selain harus melewati genangan air, pengguna jalan juga harus waspada terhadap lubang jalan yang tidak kelihatan saat hujan setelah tergenang air. Beberapa pengguna jalan bahkan sempat terperosok ke lubang jalan karena kurang hati-hati. Beberapa jalan yang terendam misalnya, Jln. K.H Noer Alie, Jln. Pondokgede, dan Jln. Jatimakmur, Jln. Jatimekar, serta sejumlah jalan lainnya di wilayah Jatiasih.

Kondisi ini sudah sering dikeluhkan warga dan pengguna jalan. Bahkan, beberapa angkutan kota malah mogok karena kondisi jalan yang rusak. Hanya saja, belum ada perbaikan jalan rusak dari Pemerintah Kota Bekasi. Meski, Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi mengatakan jika dana perbaikan sejumlah jalan yang rusak karena genangan air telah cair. Namun, dengan alasan masih dalam proses tender, perbaikan jalan belum juga terwujud.

Sementara wilayah perumahan yang selalu menjadi langganan banjir misalnya, Perumnas 3 Bekasi Timur serta daerah Kayuringin Bekasi Selatan. Warga Kayuringin Bekasi Selatan, Nur (40) mengatakan sebagian besar sistem drainase di wilayah Kayuringin tidak berfungsi karena tersumbat sampah. (PRLM)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya