» » Sedikitnya 19 Titik Banjir di Kota Bekasi Akan Dibenahi

Sedikitnya 19 Titik Banjir di Kota Bekasi Akan Dibenahi

Penulis By on Saturday, December 4, 2010 | No comments



Bekasi - Sistem perencanaan kota yang sangat buruk dinilai anggota DPRD Provinsi Jabar sebagai salah satu penyebab banjir yang melanda wilayah perkotaan di Kota Bekasi. Untuk itu, dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan anggota DPRD Provinsi Jabar yang berasal dari daerah pemilihan Kota Bekasi akan memperjuangkan anggaran untuk pembenahan sejumlah saluran air yang telah rusak parah. Hal itu diungkapkan anggota Komisi C DPRD Provinsi Jabar, Awing Asmawi ketika dikonfirmasi, Sabtu (4/12).

Di Kota Bekasi, kata Awing, sedikitnya ada sembilan belas titik banjir yang perlu dibenahi dengan menggunakan dana dari APBD Provinsi Jabar."Akan kami usahakan solusi banjir di Kota Bekasi dengan membangun atau mendesain ulang saluran air yang telah rusak parah mulai tahun 2012 nanti," katanya.

Dari 19 titik daerah rawan banjir di Kota Bekasi, menurut Awing akan ada tiga titik yang menjadi prioritas karena parahnya kondisi saluran air sehingga menyebabkan ketiga daerah ini selalu banjir meski hanya hujan sebentar. Ketiga wilayah ini, lanjut Awing yakni meliputi Jatibening, Kecamatan Mustika Jaya dan Kecamatan Bekasi Timur. "Ketiganya akan diperjuangkan untuk mendapat alokasi anggaran dari APBD Provinsi," tuturnya.

Untuk mendukung rencana itu, pihaknya telah meminta Pemkot Bekasi untuk membuat grand design serta kebutuhan dana yang diperlukan.

Diakui Awing, untuk wilayah perkotaan Kota Bekasi, banjir yang sering melanda (cileuncang) sudah sangat parah. Hal ini, lanjut Awing bukan semata karena curah hujan yang tinggi, tetapi juga karena sistem perencanaan yang kurang baik. "Jika perencanaannya bagus, tentunya air bisa ngalir enggak menggenang di satu titik. Parahnya, menggenangnya di wilayah perkotaan," lanjutnya.

Sebagai bukti perencanaan yang buruk, kata Awing, yakni rencana pembangunan jalan tembus Jatiwarna, Jatimelati ke Jatiluhur sepanjang 1,8 Km yang dianggarkan sebesar Rp 4 miliar. Dalam rencana yang diajukan Awing tidak melihat adanya perubahan design terhadap jalan yang ada. Padahal, dengan anggaran yang ada, seharusnya jalan tersebut bisa dibuat lebih efektif untuk mengatasi kemacetan. “Jalan itu akhirnya tidak bisa simpangan, menurut saya itu kan karena perencanaan yang salah,” ungkapnya.

Kabarnya, Kota Bekasi akan mendapat bantuan keuangan sebesar Rp 20 miliar pada tahun 2011 mendatang. Jumlah itu belum termasuk yang sifatnya sektoral. Tahun 2010 ini saja, Kota Bekasi mendapatkan bantuan secara keseluruhan sekitar Rp 74 miliar. Hanya saja, tidak semua anggaran bisa diserap dengan baik.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi juga mengakui jika kondisi saluran di Kota Bekasi sudah sangat parah sehingga banjir cileuncang sering melanda Kota Bekasi. Penyebab utama banjir itu,kata Rahmat lebih karena sistem drainase yang rusak parah. Setidaknya, Kota Bekasi membutuhkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk memperbaiki dan mendesain ulang saluran yang ada. Dana yang ada selama ini, kata Rahmat juga tidak dikelola dengan baik sehingga penanggulangan yang ada masih belum efektif. (sumber)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya