» » Ratusan Kepala Desa dan Anggota BPD Ngamuk di Gedung Bupati

Ratusan Kepala Desa dan Anggota BPD Ngamuk di Gedung Bupati

Penulis By on Tuesday, September 7, 2010 | No comments



Bekasi - Ratusan Kepala desa dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mengamuk di gedung Bupati. Pasalnya mereka merasa kesal tidak dapat menemui Bupati, Sekda, Asisten Daerah, maupun Kepala Bagian Tata Pemerintahan untuk meminta penjelasan mengenai pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II yang dijanjikan akan terealisasi sebelum lebaran.

"Kami datang beramai-ramai sebenarnya bukan niat untuk seperti ini. Tapi kami kesal, sudah datang jauh-jauh yang ditemui tidak ada semua. Apa ini yang namanya disiplin pegawai. Belum saatnya pulang sudah pada pulang semua," ucap Ketua Forum BPD Kab. Bekasi, Sardi kepada "PRLM", Senin (6/9).

Menurut Sardi, ADD yang sudah dijanjikan akan cair sebelum lebaran besarannya bervariasi di setiap desa, yaitu berkisar Rp300 juta hingga Rp400 juta. "Yang kami minta ini hak kami. Hak dari 182 desa di Kab. Bekasi. Uang itu kan merupakan uang kesejahteraan dan honor bagi perangkat desa dan anggota BPD. Kami dari jauh-jauh hari sudah berharap agar cair sebelum lebaran. Kami juga butuh uang untuk lebaran," katanya.

Ratusan kepala desa yang datang berbondong-bondong langsung mengamuk di ruang Sekda mengetahui Sekda tidak ada di tempat. Bahkan, mereka berteriak-teriak kepada para pegawai di ruang Sekda. Sekretaris Sekda pun tidak kuasa membendung kemarahan dari ratusan kepala desa.

"Ini bagaimana, kami harus mengadu ke siapa. Para pucuk pimpinan di Kab. Bekasi tidak ada di tempat semuanya. Bupatinya katanya umrah, Sekdanya pantau di lapangan. Lalu kami harus mengadu ke siapa. Kalau umrah ya silakan saja, asal nasib kami ini juga diperhatikan," ucap Sekretaris Forum BPD Kab Bekasi, Karya.

Akhirnya, mereka ditemui di ruang wakil bupati. Setelah beberapa saat auediensi dengan wakil bupati, Kepala Bagian Tata Pemerintahan, Juhandi bersama Asda I, Ahmad Kosasih pun menemui perwakilan. "Kami ingin bapak-bapak bersabar. Tidak dengan cara seperti ini. Saya siap mencairkan uang ADD jika dangn proses administrasi sudah lengkap. Kami juga tidak ingin mengeluarkan uang dengan cara gegabah," ucap Kabag Tapem, Juhandi saat berdialog dengan perwakilan kepala desa.

Juhandi mengatakan, jika ADD ini bukan uang untuk berlebaran atau THR, jadi tidak ada hubungannya waktu pencairan harus sebelum lebaran. "Kalau memang dalam administrasi pencairan anggaran sudah beres, kami juga tidak segan-segan akan mengeluarkan uangnya. Tapi kalau dengan cara ngamuk di kantor saya dan di gedung bupati ini kan juga tidak baik," tuturnya. (PR)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya