» » Politik Uang Warnai Pilkada Kabupaten Bekasi

Politik Uang Warnai Pilkada Kabupaten Bekasi

Penulis By on Sunday, March 11, 2012 | No comments



Bekasi - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Bekasi menemukan empat kasus dugaan politik uang yang dilakukan salah satu kandidat sehari menjelang pemungutan suara pilkada.

Ketua Panitia Pengawas Pilkada (Panwaslu) Kabupaten Bekasi, Mulyadi mengatakan, laporan tersebut datang dari kandidat Darip Mulyana-Jejen Sayuti (Dahsyat).

"Keempat temuan tersebut tengah diperdalam dari sisi barang bukti dan pelakunya," ujarnya di Cikarang, Sabtu (10/3/2012) malam.

Bagi para pelaku kecurangan dalam pilkada, lanjutnya, akan ada penindakan lanjutan oleh pihak kepolisian. Sementara pembuktiannya dilakukan di pengadilan.

Secara terpisah, Ketua tim sukses Dahsyat, Waras Wasisto mengatakan dua dari empat kasus yang dilaporkan kepada Panwaslu ditemukan pada Sabtu (10/3/2012). Masing-masing dilakukan oleh kubu Neneng Hasanah Yasin-Rohim Mintareja (Nero) dan Sa'duddin-Jamalulail Yunus (Saja).

"Sejumlah pendukung Nero kedapatan membagikan uang kepada warga di Kecamatan Tambun Selatan oleh satuan tugas politik uang yang sengaja kami bentuk," kata Waras.

Modus yang dilakukan pelaku, tambahnya, dengan cara mendatangi rumah-rumah warga untuk membagikan uang senilai Rp60.000 per orang sambil meminta penerimanya memilih pasangan nomor urut 1 yakni Nero pada 11 Maret 2012.

"Salah satu ketua RT yang melaporkannya. Kebetulan yang bersangkutan simpatisan Dahsyat, sehingga langsung melaporkannya untuk kemudian kami tindak lanjuti. Pelakunya satu orang dan sudah kami serahkan ke Panwaslu berikut barang bukti yang dibawanya," ujarnya.

Menurut dia, temuan kedua terjadi di Kecamatan Cibarusah. Pelakunya diindikasikan merupakan pendukung pasangan Saja.

"Rincian jumlah uang yang diberikan belum jelas, tapi ada upaya mengajak warga untuk mencoblos kandidat incumbent," katanya.

Secara terpisah, juru bicara tim sukses Saja, Zainudhin membantah kabar tersebut. Menurut dia, tidak ada instruksi melakukan politik uang dari pihaknya untuk memenangkan Saja.

"Justru kami juga menemukan dua aksi lain di Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Muaragembong. Dua-duanya dilakukan kubu Nero. Pelaku di Kecamatan Sukatani bahkan anggota Panitia Pemungutan Suara yang langsung dipecat karena tidak dapat bersikap netral," kata Zainudhin.

Anggota tim sukses pasangan Nero, Daeng Muhammad enggan berkomentar seputar masalah tersebut. Alasannya, tugasnya hanya menjalankan mesin partai PAN untuk memenangkan Nero. "Tugas saya hanya menggerakkan mesin partai untuk memenangkan pasangan ini," tegas Daeng. (sumber)
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya